James Derulo's

Portfolio

Implementasi Komputasi Geografi di Bidang Pertambangan Minyak

Leave a Comment

Perkembangan teknologi informasi sangat pesat di berbagai bidang, seperti dalam bidang industri pertambangan, perikanan, manufaktur. Tujuan pengembangan teknologi informasi diantaranya untuk meningkatkan profit perusahaan, memudahkan perusahaan untuk membuat keputusan terkait dengan usaha inti perusahaan tersebut.

Dalam bidang pertambangan kebutuhan akan teknologi informasi sangat pesat, khususnya dalam dunia pertambangan minyak dibutuhkan peran teknologi informasi sangat sangat krusial diantaranya untuk study lapangan minyak untuk mengetahui cadangan hidrokarbon yang terkandung di dalam perut bumi.

Dalam satu dekade terakhir kebutuhan akan teknologi informasi dalam bidang pertambangan minyak semakin banyak dibutuhkan. Kebutuhan teknologi informasi itu berkaitan dengan pengolahan data atas data-data seismic untuk kemudian diolah menjadi grafis yang mudah untuk dianalisa dan diinterpretasikan. Dengan data-data seismic 2D maupun 3D yang diambil dilapangan dan diolah oleh software akan didapatkan hasil berupa grafik dalam bentuk 2D yang akan dianalisa dan diinterpretasikan. Hasil dari interpretasi tersebut akan disimpulkan bahwa di lapisan-lapisan tertentu kemungkinan terdapat cadangan hidrokarbon berupa minyak atau gas.

(GIS) Geographic Information System

Pengelolaan SIG

Sumber Informasi Geografis

Sumber  informasi  geografi  bersifat fleksibel dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain, yaitu:

a. Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman;
b. Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang berurut dan teratur;
c. Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan hubungan sebab akibat;
d. Objektif, artinya berlaku umum dan memiliki sasaran yang jelas dan teruji.

Selain memiliki keempat ciri tersebut, geografi juga harus menunjuk kan ciri spasial (keruangan)  dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan karakteristik khas  geografi yang menjadi pembeda dengan ilmu-ilmu lain. Mengingat geografi merupakan studi  mengenai  gejala alam  dan  sosial  dari  sudut  pandang  spasial dan regional, informasi geografi bersumber dari objek material geografi itu sendiri (geosfer).

a. Gejala-Gejala Litosfer

Litosfer  meliputi  gejala-gejala  relief  dan  topografi,  jenis  tanah  dan  batuan,  serta  sistem pelapisan batuan.

b. Gejala-Gejala Hidrosfer

Gejala-gejala  ini  berkaitan  dengan  dinamika  kawasan perairan, baik wilayah perairan darat maupun  perairan  laut  yang  menyangkut  bentuk, pola, sifat, serta fenomena lainnya tentang perairan.  Contoh  informasi  geografis  yang  menyajikan  gejala  hidrosfer dapat dilihat pada Peta di bawah ini.

c. Gejala-Gejala Atmosfer

Gejala ini berkaitan dengan dinamika atmosfer baik dalam waktu singkat maupun waktu yang lama.  Dinamika  atmosfer  terdiri  atas  kondisi cuaca dan iklim, unsur-unsurnya, serta faktor yang memengaruhinya, seperti suhu, kelembapan, tekanan udara, gerakan angin, curah hujan, dan  perubahan  musim. Contoh  informasi  geografis  yang menyajikan gejala atmosfer dapat dilihat pada Peta di bawah ini.

d. Gejala-Gejala Biosfer

Gejala biosfer berkaitan dengan makhluk hidup dan habitatnya. Makhluk hidup di permukaan bumi   yang   menjadi   kajian   geografi   meliputi   tumbuhan,   hewan,   dan   manusia  yang keberadaanya   tidak   dapat   dilepaskan   dari   unsur-unsur  litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Sebagai contoh, persebaran dan kepadatan penduduk.

e. Gejala-Gejala Sosial Budaya

Gejala sosial budaya berkaitan dengan aktifitas dan produk hasil rekayasa manusia. Beberapa contoh  gejala  sosial  budaya buatan manusia antara lain bangunan, persebaran daerah wisata non alamiah, persebaran rumpun bahasa yang digunakan penduduk, dan jaringan transportasi.

Gejala-gejala sosial budaya merupakan fenomena di permukaan bumi sebagai produk buatan manusia.   Untuk   mendapatkan   informasi,  dilakukan  penelitian  langsung  maupun   tidak langsung.  Penelitian  langsung  maksudnya  dilakukan  secara  primer  di lapangan dan tidak langsung dengan cara memanfaatkan data hasil penelitian pihak lain.

Komponen SIG     

Pada dasarnya SIG merupakan kegiatan manusia dengan basis komputer dalam mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menayangkan data keruangan berbagai wilayah di muka bumi. Dalam praktiknya, kegiatan SIG berupaya memanfaatkan perangkat lunak atau software kartografi komputer dengan sistem pengelolaan data dasar. Oleh karena itu, secara umum SIG terdiri atas tiga subsistem utama, yaitu sebagai berikut.

Sistem masukan, memungkinkan untuk pengumpulan data sehingga dapat digunakan dan dianalisis untuk berbagai kepentingan.
Sistem software dan hardware komputer, sebagai penyimpan data, dialokasikan untuk manajemen dan analisis data, serta dapat digunakan untuk menyajikan manipulasi data pada monitor komputer.
Sumber-sumber data geospatial, seperti peta digital, foto udara, citra satelit, tabel data statistik, dan dokumen lain yang relevan.

Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Seiring berjalannya waktu, penggunaan Sistem Informasi Geografis mengalami perkembangan yang semakin inovatif sehingga mempermudah pengguna SIG tersebut dalam memperoleh data yang dibutuhkan. Salah satunya dengan terciptanya aplikasi-aplikasi Sistem Informasi Geografis yang secara cepat dapat diakses secara missal oleh pengguna era saat ini. Aplikasi-aplikasi SIG adalah sebagai berikut :

1)    Google Earth
Google earth merupakan sebuah aplikasi virtual globe yang aslinya disebut dengan Earth Viewer (pemetaan bumi) dan dibuat oleh KeyHole, Inc aplikasi ini merupakan pengolahan citra digital dari hasil pemantauan satelit. Pada tahun 2004 Google membeli aplikasi ini dari KeyHole, Inc untuk diterapkan dalam aplikasi berbasis web. Google memasukan semua data gambar pemetaan bumi yang diperoleh dari satelit untuk kemudian dapat diakses melalui web secara online.

2)    GRASS (Geographic Resources Analysis Support System)
GRASS merupakan aplikasi gratis dengan menggunakan raster atau vektor topografi, maupun pengolahan citra dan produksi fungsionalitas produksi gambar yang dapat dioperasikan pada berbagai platform melalui GUI dan shell pada linux. Aplikasi GRASS yang paling terakhir telah menggunakan mesin pengolah vektor 2D/3D. Atribut-atributnya disimpan dalam basis data seperti MySQL, PostgreSQL/PostGIS dan SQLite. Sistem ini mampu memvisualisasikan data dalam bentuk grafik vektor 3 dimensi. GRASS telah medukung berbagai format raster dan vektor.

3)    Chameleon
Chameleon dibuat pada MapServer sebagai pusat mesin pengolahan pemetaan dan bekerja dengan semua MapServer yang mendukung data format tersebut. Chameleon merupakan sebuah aplikasi pengembangan pemetaan bumi melalui web yang open source dan dapat dikonfigurasi dengan mudah. Aplikasi ini juga dapat bekerja dengan baik dengan OpenGIS Consortium Standard untuk Web Mapping Service (WMS).

Perkembangan teknologi dalam bidang Geografi membawa berbagai kemudahan khususnya dalam bidang pertambangan dan potensi alam. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau umumnya disebut Geographic Information System (GIS) adalah salah satu teknologi yang digunakan perusahaan pertambangan minyak. SIG digunakan sebagai database informasi yang bisa berupa potensi, sebaran data, dan juga peta pendukung yang saling terkait satu sama lain. Secara umum manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alami adalah sebagai berikut:

-          Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
-     Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: Kawasan lahan potensial dan lahan kritis; Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak; Kawasan lahan pertanian dan perkebunan;
-          Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;
-          Rehabilitasi dan konservasi lahan.

Penggunaan Sistem Informasi Geografis (GIS) merupakan momentum dalam industri minyak dan minyak bumi sebagai alat yang ampuh untuk menganalisis dan menampilkan data.
Layanan SIG dapat diterapkan dalam berbagai tahap selama pengembangan proyek-proyek, termasuk: Petroleum Exploration, Produksi, Mengelola Fasilitas & Pipeline Manajemen.

Eksplorasi Minyak:
GIS memfasilitasi analisis dan integrasi banyak berbagai jenis data seperti citra satelit, survei seismik, digital mosaik foto udara, studi geologi permukaan, bawah permukaan dan interpretasi penampang dan gambar, baik lokasi, dan infrastruktur yang ada information.Combined Pengolahan Citra dapat mengungkapkan bawah tanah. deteksi penginderaan jauh dari minyak bumi didasarkan pada analogi karakteristik dan analisa informasi penginderaan jauh dari ladang minyak yang dikenal. Cara berpikir adalah sebagai berikut: mikro-merembes dari hidrokarbon-> deteksi tanah efek-> penginderaan jauh ini tentu menguntungkan. perangkat lunak Eksplorasi dan GIS sangat penting untuk mencari cadangan minyak bumi dan mineral.
Satu aplikasi eksplorasi spesifik melibatkan penciptaan peta pengintaian. Penggunaan GIS dalam proyek-proyek eksploitasi yang mungkin lebih bervariasi karena evaluasi eksploitasi biasanya berhubungan dengan lebih set data yang luas daripada yang biasanya digunakan dalam pengaturan eksplorasi. Eksploitasi pendekatan umumnya diterapkan untuk dewasa daerah sentra produksi di mana kontrol juga padat, sedangkan untuk proyek eksplorasi mungkin tidak melibatkan sumur sama sekali. GIS adalah sebuah teknologi yang efektif yang memungkinkan tim eksplorasi dan eksploitasi untuk berbagi informasi, menganalisis data dengan cara baru, dan mengintegrasikan proses evaluasi.

Kelebihan Implementasi Komputasi Pada Perusahaan Pertambangan Minyak

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa faktor end user yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan dan implementasi Sistem Informasi karena tanggapan user terhadap sistem sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan sistem tersebut.

-          Asset Utilization (penggunaan modal) yang dapat menekan biaya-biaya operasional yang berkaitan dalam pembuatan produk.

-          Access to grater Expertise and More advanced Technology, yaitu dengan kemajuan teknologi, termasuk sistem informasi, maka permasalahan organisasi yang kompleks dan dapat memberikan manfaat khusus bagi organisasi itu sendiri, seperti peningkatan pelayanan, pengembangan staf dalam bisnis sehingga mereka mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik.

-          Lower Cost, yaitu outsorcing mampu menekan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan atau organisasi khususnya dalam bidang efisiensi.

-          Improved Development Time, yaitu bila suatu proyek bagian dari proses produksi dilimpahkan kepada pihak luar, maka pihak internal organisasi akan memperoleh pengalaman mengenai metode kerja yang lebih baik dan cepat dalam hal efisinsi biaya.

Kekurangan Implementasi Komputasi Pada Perusahaan Pertambangan Minyak

Umumnya biaya relatif mahal meskipun dapat dilakukan negosiasi dalam hal biaya.

Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena adanya peluang penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor, misalnya pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan. 

Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem dalam perusahaan tersebut.

Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi sepenuhnya dilakukan oleh vendor. 

Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi karena pengembangan perangkat lunak dilakukan oleh vendor, sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem. 

Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.

Manajemen perusahaan membutuhkan proses pembelajaran yang cukup lama dan perusahaan harus membayar lisensi program yang dibeli sehingga ada konsekuensi biaya tambahan yang dibayarkan.

Sumber :
4.      Artikel I KETUT PURNA IPB(INSTITUT PERTANIAN BOGOR)
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment